yaw yaw yaw~
*upssss, gak afdol rasanya kalo gak ngucap salam :D
eheeeem, assalamualaikum~ #ala-ala_dipustaka_kampus
kan cantik kalo dah pake salam, wuuuuuw!
ahahaha, gak tau juga mau posting apaan,
yah apa ya ceritanya malam ini?
gak ada yang teristimewa hari ini,
yang pasti matahri enggan nak lihat kan cahayanya~
malu kale, atau ngambek? *gaktaujuga :v
hujan hujan banjir~~~~
09.01 |
Read User's Comments0
“Serangan dalam jaringan (Attacks) - Trojan "SubSeven""
13.14 |
Bismillahirrahmanirrahim~
Ini
tugas kedua saya dalam mata kuliah keamanan
informasi,tugas kedua ini sama seperti tugas sebelumnya, dimana mahasiswa/i
diberikan tugas mencari informasi, membuat laporan, lalu menulis laporan
tersebut kedalam sebuah blog, yuk mari kita lihat, semoga bermanfaat ya !!
Mempelajari
permasalahan keamanan, ada beberapa aspek yg perlu
diketahui antara lain adalah Aspek
yang berhubungan dengan persyaratan keamananan
dan Aspek yang berhubungan dengan
ancaman terhadap keamanan.
Aspek Yang Berhubungan Dengan
Persyaratan Keamanan :
a. Secrecy
Berhubungan dengan akses membaca
data dan informasi yang mana hanya bisa diakses dan dibaca oleh orang yang
berhak.
b. Integrity
Berhubungan dengan akses merubah
data dan informasi dialam suatu sistem komputer yang hanya dapat diubah oleh
orang yang berhak.
c. Availability
Berhubungan dengan ketersediaan data
dan informasi dalam suatu komputer yang hanya dapat dimanfaatkan oleh orang
yang berhak.
Social Engineering
08.56 |
SOSIAL
ENGINEERING
I. Apa itu Social Engineering?
Kata “engineering” sesungguhnya berasal dari bahasa
inggris yang mempunyai arti keahlian teknik, atau pabrik mesin. Akan tetapi
mengalami arti yang lebih luas ketika masuk dalam wilayah sosial, keahlian teknik
atau pabrik mesin mengalami perluasan makna menjadi suatu upaya merekayasa
suatu objek sosial dengan segala perencanaan yang matang untuk mewujudkan
transformasi sosial sesuai dengan target perekayasa atau "engineer".
Berangkat dari uraian itu, maka rekayasa sosial
(social engineering) adalah suatu upaya dalam rangka transformasi sosial secara
terencana (social planning), istilah ini mempunyai makna yang luas dan
pragmatis. Obyeknya adalah masyarakat menuju suatu tatanan dan sistem yang
lebih baik sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh sang perekayasa atau the
social engineer. Maka upaya rekayasa ini muncul berawal dari problem
sosial, yaitu ketidak seimbangan antara das sollen dengan das sein, atau apa
yang kita cita-citakan dimasyarakat tidak sesuai dengan apa yang terjadi.
Less dan Presley, mengartikan
social engineering adalah upaya yang mengandung
unsur perencanaan, yang diimplementasikan hingga diaktualisasikan di dalam
kehidupan nyata.
Berdasarkan tinjauan sejarah, munculnya istilah social
engineering di Indonesia adalah ketika rezim orde baru berada pada posisi
puncak tiraninya sekitar tahun 1986. Rekayasa sosial merupakan perencanaan
sosial yang muaranya pada transformasi sosial, didukung dengan internalisasi
nilai-nilai humanisasi yang tinggi. Seringkali kita memaknai rekayasa adalah
suatu upaya negatif, hal ini dikarenakan kita terjebak dalam satu situasi
kekuasaan atau kegiatan-kegiatan praktis rekayasa dilakukan oleh elite- elite
politik yang mempunyai tujuan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Langganan:
Komentar (Atom)





